Share

Part 45 Permintaan

"Nggak adil banget! Aku nggak mengerti apa-apa, malah menjadi sasaran. Cepat kalian lapor polisi, Mas!" seru Alifa jengkel.

Farrel mengangguk tegas, kemudian mengusap-usap bahu istrinya untuk menenangkan. "Iya, Sayang. Kami pasti lapor polisi. Aku harus bertemu Mas Bintang dulu," ucapnya pelan.

Alifa mengangguk lemah. Berkali-kali dia mendengus kasar. Menyesalkan kejadian yang hampir mencelakai diri dan calon bayi mereka. Alifa juga merasakan, semenjak menikah selalu ada saja cobaan dalam rumah tangga mereka.

"Gini, Lif. Kalau malam pas Gundul ngelatih, kamu jangan di rumah sendirian. Lebih aman kalau kamu di rumah Budhe Halimah atau di rumah Pak Bintang." Danang memberikan saran. Dia juga merasa kasihan pada Alifa yang menjadi sasaran Doni.

Alifa mengangguk sekali lagi. "Berasa aku istri seorang buronan saja kalau kayak gini. Mas, Mas. Makanya, kalau punya teman itu pilih-pilih lah. Pemakai narkoba dijadikan teman. Ngrepotin hidup saja!" gerutunya jengkel.

"Iyaa, paham. Lagian, seka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status