Share

Part 47 Akibat Dendam

Doni menggenggam beberapa butir obat-obatan terlarang itu. Laki-laki itu seperti orang kesetanan. Alifa terus memberontak sekuat tenaga sembari mengeratkan rahangnya.

Doni mencengkeram rahang Alifa dengan kuat. "Buka mulut kamu!" perintahnya bengis.

"Hmmp ... hmmpp!"

Alifa memejamkan matanya, bersamaan air mata mengucur membasahi pipi. Namun rupanya, hal tersebut tak membuat Doni berbelas kasihan.

"Buka, aku bilang!"

Doni semakin geram. Ingatan peristiwa empat tahun yang lalu kembali berputar di kepalanya. Roni, adiknya yang masih tercatat sebagai mahasiswa semester empat itu, harus meregang nyawa di tangan regu tembak. Pemuda tersebut terbukti menjadi pengedar sekaligus bandar narkoba. Kehilangan orang yang dicintai adalah hal yang sangat menyakitkan.

Tangisan Alifa saat ini tak sebanding dengan kenyataan tubuh adiknya terbujur kaku dengan label narapidana. Itu dikarenakan ulah Farrel dan teman-temannya yang melaporkan keberadaan persembunyian Roni.

"Hmmmph ... argh!" Alifa terus me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status