Share

Tetap Bertahan

Pagi-pagi sebelum sarapan, Gavin melakukan prosedur angkat jahitan di pergelangan lengan kanan Prisha. Benang jahitan digunting dan dilepas karena luka sudah mengering. Gavin mengoleskan desinfektan di sepanjang luka yang telah menjadi garis lurus di kulit yang halus. Kasa steril dan plester, ia tempelkan sebagai sentuhan akhir perawatan luka.

Sebagai dokter spesialis bedah jantung yang terbiasa menangani luka serius pascaoperasi, gerakan Gavin telaten, rapi, dan hati-hati. Padahal, yang ditanganinya saat itu hanya perawatan luka biasa.

Prisha mengamati wajah serius dokter konsulennya. Delapan tahun telah berlalu, tapi Prisha menemukan hatinya masih seperti dulu. Meski Dokter Gavin tak lagi suka tersenyum.

"Kamu mandangin wajah saya terus, apa nggak bosan?" tegur Gavin, dengan nada tak acuh.

"Saya bersyukur, impian saya terkabul, meski lewat jalan berliku."

Gavin duduk tenang di sisi Prisha, usai membersihkan tangannya. "Emangnya apa impian kamu?"

"Pengen jadi dokter supaya bisa ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status