Share

Bab 18

  Caca mengetuk pintu rumah Fenti. Tadi Fenti memberi rendang, jadi sekarang ia mengembalikan mangkuknya. Mangkuk kini ia isi dengan kue kacang yang masih hangat, bikinan salah satu art di rumahnya.

"Bunda, balikin mangkuk," ucap Caca sesaat setelah pintu terbuka. Kadang gadis itu akan langsung masuk tapi kadang juga mengetuk pintu dulu seperti hari ini.

"Wah, kok ada isinya," kata Fenti tersenyum saat menerima mangkuknya.

Dia mempersilahkan gadis itu masuk, namun Caca menolaknya. Gadis itu mengatakan ingin ke rumah pohon saja.

  Di rumah pohon, Caca duduk bersandar di sofa. Matanya terasa berat karena tadi malam dia maraton nonton drakor bersama Fey. Caca memejamkan matanya.

Baru beberapa menit ia tidur. Caca mengerjapkan mata saat merasa kakinya kram. Terkejut, karena mendapati Dafa yang juga tertidur di pangkuannya. Kapan datangnya? Kenapa ia tidak tau.

Caca mendengus. Pantas saja kakinya tidak bisa digerakkan.

Ingin memb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status