"Dia itu penggoda Dafa, cewek itu pasti mau rayu kamu."
Dafa berdecak lalu keluar dari mobilnya dan menarik tangan Naura menuju taksi yang kebetulan penumpangnya baru keluar.
"Pak tolong anterin dia pulang, ini ongkosnya selebihnya ambil aja," kata Dafa menyerahkan uang selembar seratus ribuan.
"Baik mas," jawab sopir taksi segera melajukan mobil. Naura berteriak tidak terima.
Dafa bernafas lega. Kemarin dia meminta tolong Abizar untuk mencaritahu identitas Naura, dan tadi malam ia sudah mendapatkan hasilnya. Naura, dia wanita panggilan, pemuas nafsu disebuah diskotik di kota mereka.
Lelaki itu kembali melihat ponselnya. Berkali-kali menghubungi Caca, namun tetap tidak dijawab. Pesan-pesan yang ia kirimkan juga tidak ada yang dibaca.
***
Seorang pemuda sedang duduk di balkon kamarnya, mengamati kamar di seberang jalan.Tadi dia sudah ke sana, namun kata Arga, Caca kemarin menginap di rumah temannya dan baru akan pulang sore ini.<
Caca mengetuk pintu rumah Fenti. Tadi Fenti memberi rendang, jadi sekarang ia mengembalikan mangkuknya. Mangkuk kini ia isi dengan kue kacang yang masih hangat, bikinan salah satu art di rumahnya."Bunda, balikin mangkuk," ucap Caca sesaat setelah pintu terbuka. Kadang gadis itu akan langsung masuk tapi kadang juga mengetuk pintu dulu seperti hari ini."Wah, kok ada isinya," kata Fenti tersenyum saat menerima mangkuknya.Dia mempersilahkan gadis itu masuk, namun Caca menolaknya. Gadis itu mengatakan ingin ke rumah pohon saja. Di rumah pohon, Caca duduk bersandar di sofa. Matanya terasa berat karena tadi malam dia maraton nonton drakor bersama Fey. Caca memejamkan matanya.Baru beberapa menit ia tidur. Caca mengerjapkan mata saat merasa kakinya kram. Terkejut, karena mendapati Dafa yang juga tertidur di pangkuannya. Kapan datangnya? Kenapa ia tidak tau.Caca mendengus. Pantas saja kakinya tidak bisa digerakkan.Ingin memb
Rama mengangguk dan tersenyum."Tadinya mau ngasih kejutan, tapi ternyata ketemu disini," ucapnya memberi beberapa paper bag berisi baju, ada juga sebuah kalung, juga memegang boneka keroppi besar kesukaan gadis itu.Rendi melotot tak suka. Niatnya kesini untuk memanas-manasi, tapi kenapa sekarang dia yang panas. Tanpa basa-basi dia segera menarik Desi untuk pergi dari sana.Naya menyeringai puas, sedangkan Kiara bersorak dalam hati melihat kepergian mantan pacar sahabatnya."Mau jalan-jalan?" Tawar Rama.Naya melirik Kiara. Gadis itu mengangguk."Boleh, Ki gue duluan ya," pamitnya pada Kiara."Oke," balas Kiara menyatukan ibu jari dan jari telunjuknya.Naya pun pergi. Kiara tersenyum dan berjalan lagi menuju tempat make up berada.Dugg ...."Aww ...." Kiara meringis saat seseorang menabrak pundaknya."Eh, maaf mbak. Saya gak sengaja," ucap lelaki yang menabraknya.Laki-laki dengan tinggi
"Wah, dua Bos kita udah datang duluan, rupanya!" Teriak salah satu anggota UKS saat melihat Arga dan Gara duduk di teras warung Abah Amir.Warung ini sejak dulu sudah dijadikan tempat nongkrong oleh anggota UKS."Bah kopi satu, nanti dibayarin Erland," ucap Erza menghampiri abah."Lah, kok gue?" Tanya Erland kebingungan sekaligus tidak terima."Kan duit lo banyak Land, saya juga ya bah!" Teriak Alva yang duduk agak berjauhan."Saya juga Bah.""Saya juga Bah!""Woy anj*ng, kalo mau minum ya beli sendiri, napa gue yang harus bayarin?!" Erland berteriak marah, sebab banyak yang minta dibayarin."Yaelah Lan, cuma kopi doang. Harta gak dibawa mati Lan," kata Viky mengingatkan, niat sebenarnya untuk merayu sih."Heh, lo enak ngomong doang. Coba lo hitung, lima kali lima belas, berapa? Nah tadi yang teriak lebih dari itu, harus keluar berapa duit gue?""Dah, pokoknya bayar sendiri-sendiri. Bisa jadi gelandangan gu
"Pacarnya Naya. TNI loh Ca, kemarin gak sengaja ketemu di mall pas lagi ajang panas-panasan sama si Rendi," Kiara berkata antusias."Rendi yang baru lo putusin itu?" Tanya Fey pada Naya, Naya mengangguk dan tersenyum senang."sebenernya masih pengen gue panas-panasin lagi sampe gosong, tapi keburu pergi orangnya.""Asli, ngakak banget kalo liat sendiri," ujar Kiara cekikikan."Gue inget banget muka sok bangganya, pas bilang mau belanjain pacarnya," kata Naya tertawa pelan."Emang bagusan lo putusin sih kak, orangnya sombong plus lebay gitu," sahut Caca.Naya dan yang lainnya mengangguk setuju."Gue baru nyadar pas udah putus," gumam Naya bertopang dagu."Sebenernya kalo pacaran gitu, ada yang lo sukai gak sih? Satu aja diantara mereka.""Ada, tapi mungkin cuma sekedar suka bukan cinta."Caca meringis, keputusannya untuk tidak memiliki pacar semakin kuat.*** Caca kini berada di rumah Dafa. Sah
Fahri dan beberapa anak UKS yang berkuliah di Darmajaya akan berangkat. Mereka menghentikan laju motornya saat lampu lalu lintas berubah warna menjadi merah. Fahri melihat motor yang berhenti di sampingnya. Seseorang dengan motor ninja hitam, memakai hoodie juga jeans hitam, namun postur tubuhnya seperti seorang perempuan.Pengendara itu menoleh karena merasa sedang diperhatikan. Netranya bertatapan dengan seorang laki-laki yang memakai jaket UKS."Si*l, kenapa malah ketemu mereka sih," gumam Caca. Gadis itu segera mengalihkan pandangan.Fahri menatap orang di sampingnya dengan alis bertaut, heran. Apa perempuan ini takut melihat anggota UKS?Lampu telah berubah menjadi warna hijau, mereka segera mengegas motor."Wah, Ri. Lo tau tadi siapa yang ada di samping lo gak?" Tanya Rion sesaat setelah mereka sampai di kampus."Siapa?" Tanya Fahri acuh tak acuh."Caca, selebgram yang lagi terkenal itu," balas Rion antusias. Yang lain me
"Jadi ke cafe?" Tanya Caca tanpa mengindahkan pertanyaan ketiga temannya."Jawab dulu kek Ca," ucap Naya dengan muka ditekuk.Caca menggeleng."Kalo gak jadi, gue pulang aja deh," ucapnya kemudian.Ketiganya buru-buru melangkah menuju mobil karena takut dengan ancaman Caca yang tidak pernah main-main.*** Mereka sampai di Cafe Cemara, cafe baru dengan nuansa alam yang memberikan ketenangan tersendiri bagi para pengunjungnya."Suasananya enak ya," ucap Fey."Hmm ... nyaman banget," sahut Kiara."Eh, itu anak UKS kan ya? Gil* produk unggul semua," kata Naya terkagum-kagum."Wah, iya. Duduk deket sana aja yuk, siapa tau gue dapat pengganti Rendi.""Heh, Nay. Pacar lo itu masih empat, udah mau nambah aja. Gak inget kalo kencan kudu ngumpet-ngumpet?" Kiara mengingatkan."Kak Kia tobat deh, sebelum kena karma," ucap Caca ikut gemas dengan tingkah salah satu teman akrabnya itu.Mereka berempat
"Daf, kamu tau nggak?" Caca menolehkan kepalanya menghadap Dafa.Dafa berdehem namun tatapannya masih fokus pada gadgetnya."Aku tadi ketemu cowok, ganteng banget ...," Kata Caca menggoyang-goyangkan lengan sahabatnya."Siapa?" Tanya lelaki itu tanpa minat."Fahry, anggota UKS."Sontak saja Dafa terkejut, netranya langsung menatap sang sahabat."Bukannya aku udah bilang, jangan deket-deket anak UKS! Bahaya, kok kamu ngeyel sih," ucap Dafa menatap tajam Caca."Aku gak sengaja ketemu tadi. Lagian bahaya kenapa coba, orang mereka baik gitu kok," Caca menatap sebal laki-laki di sampingnya.Kalau dipikir-pikir, anggota UKS yang ditemuinya tidak terlalu berbahaya seperti yang diucapkan Dafa, atau mungkin dia belum melihat?"Kalau mereka gak bahaya, mungkin dari dulu abang mu udah ngenalin kamu sama mereka.""Mereka gak ngenalin itu karna emang aku yang minta, bukan abang-abang ku yang sengaja nyembunyiin!"
"Eh, ada anak kesayangan dosen nih guys." Vania bersama kedua temannya, Ela dan Angel duduk di bangku taman yang ada di kampus, tepat bersebelahan dengan Caca dan Naya."Awas loh, dengar ngamuk nanti," ujar Ela cekikikan."Gue curiga, jangan-jangan mereka dapat nilai bagus karna ngerayu tuh dosen," ucap Angel pura-pura terkejut tidak menyangka."Maksud lo jadi pelacur gitu?" Tanya Vania membuat ketiganya tertawa.Naya membanting bukunya di bangku dan berdiri, "heh, maksud lo apa ngomong gitu? Sesuci apa kalian sampai berani ngomong kita pelacur?!""Kita tadi gak nyebut nama loh, kok lo marah? Kesindir ya?" Kata Angel dengan wajah angkuhnya seolah mengejek."Gak nyebut nama juga gue udah tau pasti, nggak berguna banget sih jadi orang, bisanya cuma iri aja!"Vania dan teman-temannya mendelik marah. Dia hendak menjambak rambut Naya, Caca segera berdiri dan memelintir tangannya. Pekikan Vania menarik perhatian beberapa orang yang ad