Share

Bab 16

"Gitu aja masih nanya, ya minta maaf lah!"  Erki membentak gemas.

Abizar hanya geleng-geleng dan menghela nafas lelah. Sungguh, ia tidak paham dengan jalan pikiran temannya yang satu ini, untuk meminta maaf saja harus diajari.

"Tapi gue gak boleh ke rumahnya," ucap Dafa.

"Lo punya handphone kan? Telfon. Gak punya pulsa? Beli. Jangan kayak orang susah deh," tegas Abizar. Temannya yang satu ini jarang berbicara, sekalinya bicara sangat tajam, setajam silet.

Seperti apa yang temannya ucapkan, Dafa segera menghubungi Caca, tidak dijawab. Dia membuka aplikasi chat berwarna hijau lalu mengirim pesan pada gadis itu. Bukannya langsung centang biru malah nomor Caca sudah tidak aktif, mungkin gadis itu langsung mematikan data saat menerima pesan darinya.

Dafa mengacak rambutnya frustasi.

"Gue pulang aja deh," ucapnya mengambil jaket yang tersampir di sofa.

"Daf, satu lagi pesan gue. Putusin cewek lo," kata Erki serius.

"Sebelum pers

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status