Share

Bab 33

"Terus gimana ceritanya tadi bisa ketemu Gavin?" Tanya Dafa sembari terus mengelus rambut Caca, sesekali bahkan mencium rambut yang wanginya selalu menenangkan.

"Ya ... gitu."

"Kok gitu?"

Caca menghela napas kesal, wajahnya mendusel-dusel di dada bidang sang sahabat.

Setelah beberapa detik barulah gadis itu mengangkat wajahnya yang menampilkan ekspresi cemberut. 

"Kesel banget ... pingin aku banting, tapi mau megang tangannya aja males."

"Kamu dicegat atau cuma papasan?"

"Dicegat, dia megang tanganku," balas Caca dengan ekspresi jijik.

Dafa mencium keningnya lalu kembali merengkuh gadis itu dengan sayang.

"Enggak pa-pa, nanti kalau ketemu bakal aku kasih peringatan supaya nggak ganggu kamu lagi," ujarnya, sedangkan Caca hanya mengangguk sebagai jawaban.

***

 Pagi harinya, saat akan pergi ke kampus ternyata Dafa pun sama. Motor lelaki itu juga baru mencapai gerbang rumahnya.

"Pagi!" Sapa Cac

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status