Share

Bab 24: Pelaku Kecelakaan Ngaku

Waktu menjelang tidur tiba, anak-anak sudah terlelap semuanya. Mas Wildan pun usai mengunci pagar dan pintu. Aku sudah posisi tidur di kamar anak-anak. Rezha yang minta dikeloni menjadi alasan yang tepat untuk menghindar dari Mas Wildan malam ini. Padahal kami biasannya selalu melakukan pillow talk sebelum tidur. 

“Dik, sudah tidur?” Mas Wildan memanggilku. Namun aku pura-pura terpejam. Setelah dipanggil berkali-kali aku tetap tidak menyahut, akhirnya ia menyerah. Kubuka mata sedikit, dia telah bergeser ke kamar sebelah sepertinya. Suasana malam yang sunyi menjadikan sedikit saja ada bunyi, maka akan mudah tertangkap indera pendengaran. Termasuk nada getar dari gawai Mas Wildan yang berulang-ulang. Sepertinya dia belum tidur. Tetapi sedang berbalas pesan. 

Hingga setengah jam kemudian, suara dengkuran halusnya terdengar. Sepertinya dia sudah terlelap. Perlahan kutegakkan badan. Kutengok k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status