Share

Bab 23: Teror ke Kantor

"Hm … maaf bukan menyalahkan penjelasan, Bapak. Saya –“ Aku tidak mungkin berbohong. Sehingga terpaksa bicaraku tak tuntas.

“Oh … Saya kira tadi ada yang salah. Ini Bu Dini sama Mbak siapa namanya--?” Laki-laki berkemeja putih tulang dengan lengan panjang yang dilipat hampir ke siku itu menyipitkan matanya. Seperti mencoba mengingat sesuatu.

“Alya, Pak.” Syukurlah Dini membantuku bicara. Lidahku masih keluh rasanya.

“Teman sekantor dengan Bu Dini? Atau --?”

“Iya, Pak. Sekantor. Cuma tadi pas Bapak presentasi Alya lagi izin keluar.” Lagi-lagi Dini menolongku.

“Mbak Alya masih ingat saya?” 

Dini melotot ke arahku mendengar pertanyaan Pak Akmal barusan.

“Masih.” Kujawab cukup satu ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status