Share

BAB 33 Puncak Amarah

Arshaka merasa kehilangan kendali, dunianya seolah runtuh dalam sekejap. Puncak amarah dan kebingungan mendesaknya. Dalam keputusasaannya, ia melancarkan tinjunya ke arah cermin, menghancurkannya dengan keras. Pecahan kaca beterbangan, menyebabkan darah mengalir dari jari-jari tangannya. Meski rasa sakit fisik itu nyata, tidak ada yang bisa menyamai rasa sakit dan kebencian yang mengoyak hatinya saat ini.

Dalam pandangannya, dia melihat wajah Varisha, kadang menggoda, kadang berani, dan terkadang penuh dengan ketakutan.

Arshaka bergerak menuju pancuran, menyalakan air sepanas yang masih bisa ia toleransi. Dia menempelkan dahinya ke dinding dingin dan membiarkan semburan air menerpa pundaknya yang tegang. Kepalanya terasa penuh dengan kekacauan, pikiran-pikiran yang tak teratur mencoba mencari jalan keluar dari labirin emosinya yang rumit.

Air panas membasahi tubuhnya, mengalir di atas kulitnya yang memerah. Tetapi, meskipun air panas itu seharusnya memberikan kehangatan, dalam hati Ar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status