Share

101. Lelaki Cadangan

Happy Reading

*****

"Kenapa kamu nggak setuju, Ib? Bukankah sebelumnya kamu ingin melamar Mbak Wening bahkan kamu sudah mengumumkan di hadapan semua karyawan bahwa kalian akan bertunangan. Sekarang, kesempatan itu datang. Mengapa kamu menolak?"

Dua lelaki dewasa itu saling tatap. Embun di mata Fandra bahkan sudah memenuhi seluruh korneanya. Hal yang sangat sulit untuk diucap terpaksa harus dia katakan juga.

"Aku tidak mungkin berada di antara kesakitan kalian berdua," jawab Ibra enteng. Lalu, dia menatap Mahmud. "Pak, kalau cum masalah kaki Fandra yang tidak bisa berjalan. Kita bisa mengupayakan mencari dokter terbaik. Jaman sudah modern dan dunia kedokteran pun sudah semakin maju. Bukan hal sulit untuk menyembuhkan kakinya Fandra apalagi dia memiliki banyak uang."

"Banyak setuju dengan syarat yang diajukan Fandra. Nak Ibra bisa mempertimbangkannya. Nggk ada lelaki yang lebih pantas selain dirimu saat ini." Membuka kenop pintu, Mahmud mengeluarkan kepala dan menengok kanan kiri. Lal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status