Share

82. Akhirnya

Happy Reading

*****

"Kalian ini, apa, sih?" kata Mahmud, "Bapak itu belum selesai ngomong."

"Ya, sudah. Mau ngomong apa, Pak. Cepat dilanjut," ucap Fatimah. Dia sudah tidak sabar untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan sang suami.

Mahmud menatap Fandra dengan serius. Lalu, dia beralih menatap pada seluruh keluarganya secara bergantian termasuk Wening. "Wajah kalian tegang banget."

"Gimana nggak tegang, Mas. Sejak tadi ada saja halangan untuk acara ini." jawab Damayanti yang sejak tadi membuka suara sama sekali. Sebagai perempuan, tentu dia juga gemas dengan sikap kakak iparnya itu. Sejak tadi, terus saja menggoda dan menunda acara lamaran putrinya.

Wajah tegang keluarga Wening makin terlihat dengan jelas. Mereka semua menunggu-nunggu syarat apa yang akan diajukan oleh sang kepala keluarga. Mahmud malah tertawa menatap mereka semua.

"Pakde, ih. Cepetan ngomong, jadi setalah itu kita bisa langsung makan-makan. Silvi udah nahan lapar ini. Sudah siang, waktunya diisi lagi."

"Kamu itu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status