Share

94. Pengorbanan 2

Happy Reading

*****

Fandra berusaha menggerakkan jari-jarinya. Ingin sekali menautkan dengan milik sang pujaan. Namun, tenaga yang begitu lemah membuatnya tak mampu melakukan hal itu.

"Aku serius, Mbak. Jika kita nggak bisa bersama dalam ikatan pernikahan, maka biarkan aku menjadi saudaramu. Tapi, tolong jangan pernah tinggalkan aku," kata Fandra terpatah-patah.

Wening menatap tidak suka pada tangannya. "Kamu ngomong apa, Fan? Aku nggak akan pernah meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini. Kita pasti bisa melewati ini bersama-sama. Jangan bicara sembarangan, Allah nggak suka kita berputus asa."

Walau samar, garis bibir Fandra terangkat. "Tapi, jika aku divonis lumpuh selamanya. Bukankah aku akan menjadi beban Mbak Ning selamanya."

"Jangan mendahului kehendak Allah. Apa yang terjadi di masa depan, kita nggak tahu. Sudah, berpikir positif saja. Kamu belum melewati masa kritis, jadi nggak usah mikir yang nggak-nggak." Wening mengeluarkan sedikit amarahnya.

Walau dia sendiri ragu dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status