Share

93. Pengorbanan

Happy Reading

*****

Wening terdiam. Dia mulai meragu, bukan hatinya. Namun, penerimaan keluarganya tentang keadaan Fandra. Paling dia khawatirkan adalah penerimaan Fatimah.

"Insya Allah. Keluargaku pasti menerima keadaan Fandra yang sekarang. Apakah sebelumnya kamu sudah tahu akan hal ini, Cat?"

"Aku nggak tahu jika separah ini, Mbak. Melihat luka di kedua kakinya, aku cuma berdoa semoga nggak ada yang serius. Pas, Mbak Ning sama Bapak cerita semalam. Baru aku paham. Mas Fandra itu orang baik, Mbak," cerita Catra, "aku yang bukan siapa-siapa langsung diangkat jadi manajer waktu itu. Hanya karena saat wawancara aku menceritakan jika putus kuliah demi membiayai pengobatan Ibu. Mbak tahu, Mas Fandra bahkan membiayai kuliahku sehingga aku mempunyai gelar sarjana. Pada karyawan lainnya, dia memperlakukan seperti saudara."

"Aku bisa melihatnya, Cat. Walau terkadang sifatnya berubah tengil kalau sudah menggodaku. Tapi, dibalik itu semua dia memiliki kepribadian yang baik. Selalu ingin oran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status