Share

Bab. 20

Astaga, jangan dibayangkan.

“Kapan kau pertama kali tahu tentang kehamilanmu?” tanyanya kasar, lama kemudian.

“Sekitar dua bulan sesudahnya.”

“Apa kau mual­-mual?”

“Sedikit. Tapi lebih sering merasa capek. Aku seperti tidak punya energi. Dan aku tidak mendapat…”

“Oh, yeah.”

Dari sudut matanya Rodriguez melihat Azura mengangkat Tony dengan lembut dan memindahkannya. Azura mudah merasa malu, dan ia tahu betapa tidak menyenangkan keintiman yang dipaksakan ini baginya.

“Apa kehamilanmu mudah?”

“biasa­-biasa saja,” sahut Azura sambil tersenyum.

“Apa dia banyak menendang?”

“Seperti pemain sepak bola.”

“Aku lebih suka membayangkan dia sebagai pelari maraton.” Mata mereka bertemu pada jarak yang sempit itu, sama-­sama memancarkan sorot lembut.

Di antara keduanya terjalin impian semua orangtua akan anaknya.

“Ya, seperti pelari maraton,” kata Azura perlahan.

“Seperti kau.”

Hati Rodriguez mengembang oleh rasa bangga. Emosi yang dirasakannya begitu besar, hingga untuk beberapa saat ia hampir­-ham
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status