Share

39 > Pelaku dan Pelukan

"Rambut gue sakit, gue dijambak, mata gue ditutup pake kain, tangan gue diiket, kaki gue juga. Saat itu, gue merasa kayak mumi yang siap dilempar ke dalam peti," kata Mery. Ia menunduk ketakutan. "Gue ingat tubuh gue juga diiket, setelah itu gue nggak bisa gerak, boro-boro mau ngelawan."

Mery bersuara serak, setelah Aldevan menanyakan kronologi kejaAldevan sebelum dia dilempar ke kolam, mata cewek itu berkaca-kaca, tangannya meremas selimut berwarna putih. Wajahnya pucat serta bibirnya gemetar. 

Untuk kedua kalinya, Aldevan melihat Mery menitikkan air mata, selepas pertanyaannya beberapa hari lalu di perpustakaan.

"Lagi, apa yang lo ingat?"

Meski berat, Aldevan tetap bersikukuh melanjutkan pertanyaannya. Karena selagi ia bisa, tidak ada kecuali untuk mengurungkan perintah Bu Astri.

"Setelah itu … gue diseret sampai ke kolam, selagi gue diseret gue denger mereka ngobrolin sesuatu. Gue denger nama lo dan gue disebut beberapa kali, tapi gue

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status