Share

Bab 151. Buah dari Hasil Perbuatan

“Aara, kau pasti baik-baik saja. Kau harus baik-baik saja,” ucap Zayden seraya mengikuti perawat dan juga dokter yang membawa Aara ke ruang gawat darurat.

“Anda silakan tunggu di luar, biarkan kami melakukan tugas kami,” ucap perawat di sana yang kemudian menutup pintu UGD.

“Sayang, kemarilah,” ujar Alya yang membawa Zayden mundur dari sana.

Zayden terlihat begitu frustrasi, sesekali dia juga mencengkeram rambutnya untuk menunjukkan perasaannya saat ini.

“Ini semua salahku Ma, Aara seperti ini karena salahku. Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya, apa yang harus aku lakukan nanti?” ucapnya dengan air mata yang sudah mengalir.

“Ssttt, jangan bicara seperti itu Nak. Aara pasti baik-baik saja. Jadi, tenanglah.” Alya memegang lembut kedua bahu Zayden, berharap putranya itu akan sedikit merasa tenang.

‘Bagaimana aku bisa tenang? Jika seseorang yang kucintai sedang tidak baik-baik saja, aku sangat takut,’ batinnya.

Hingga akhirnya 15 menit pun berlalu, pintu ruang UGD itu tampak terb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ummu Kaltsum
ara, keluarkan semua uneg2mu, sapa tw dijawab zayden Terima ttg sirera... jd km ga stres, dan ga pingsan2 lagi... sp tw malah ga sekedar minta maaf, zayden bakal ngaku cinta mati sama km ara, ga bisa hidup tanpa km...
goodnovel comment avatar
Ummu Kaltsum
jangan menyerah zayden, tempel terus ara, nanti pasti luluh... klo km pergi keburu diserang sama aland nanti, pokoknya ara jangan ditinggal
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status