Share

168. Kemesraan Noni

Satu bulan kemudian

Saat makan siang di Restoran di dekat kantor, Noni dan Nara tidak lagi segan memperlihatkan kedakatan mereka. Memang tidak banyak yang aku ketahui tentang hubungan mereka akhir-akhir ini.

Yang aku tahu, Nara kinerjanya di kantor semakin bagus. Rupanya Noni selalu memperhatikan dan memotivasi Nara, begitu. Juga sebaliknya.

“Maaf ya Pa.. Akhir-akhir ini aku jarang komunikasi sama Papa, waktu aku banyak habis untuk lelaki ini.” ucap Noni sembari menunjuk Nara yang ada di sisinya dengan jempolnya.

Nara merespon ucapan Noni itu dengan senyumnya,

“Noni maunya diperhatikan dan disayang om, jadi mau tak mau saya harus merebut semuanya.”

“Gak apa-apa sih.. itukan bagus buat hubungan kalian ke depan.”

Noni banyak cerita tentang perkembangan dirinya, kuliahnya semakin intens dan dia pun sudah mulai aktif di perusahaan Jatimin—Papanya. Bagi aku itu sebuah perubahan yang positif dari Noni. Bahkan aku sangat berharap hubungan Noni dan Nara langgeng.

“Non.. itu semua kesemp
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status