Share

173. Cucu Pertama

Dua bulan kemudian

Kehadiran cucu pertamaku semakin memastikan kalau aku sudah semakin menua, menjadi tonggak penting dalam perjalanan hidupku. Aku ikut hadir saat menanti kelahirannya, karena ini bagian dari sejarah penting dalam hidupku.

Sungguh aku sangat bahagia, terlebih saat aku melihat kebahagiaan Rani dan Radith sebagai keluarga muda. Pada mereka karma perbuatanku diperlihatkan, untungnya tidak berbuah Petaka.

“Papa gak mau gendong cucunya yang cantik ini?” tanya Rani

“Jangan dulu sayang.. Takutnya dia masih sensitif dan Papa tidak steril.” aku berikan alasan.

“Biar bagian Mama Rani, dulu saat kalian baru lahir Papa juga tidak langsung gendong kalian.” canda Sri, isteriku

Aku tersadar oleh ucapan Sri, karena aku memang tidak terlalu berani menggendong bayi yang masih merah. Aku juga tidak tahu sebabnya, aku sangat kagok menggendong bayi.

Di tengah sukacita kehadiran cucu pertama itu, tiba-tiba Adriana datang untuk menyambut kelahiran anak Rani. Rupanya Adriana sudah semak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status