Share

179. Merindu Noni

Sudah satu minggu sejak Noni menangkap basah aku dan Anya di rumah, Noni tak lagi mengunjungiku baik di kantor maupun di rumah. Benar kata Anya, Noni cemburu dan marah.

Hari ini aku sangat merindukannya, aku tidak ingin tanyakan pada Nara ada apa dengan Noni. Meskipun aku cukup terhibur dengan keberadaan Anya, tapi Anya tetap saja bukanlah Noni.

Tidak ada lagi yang memperhatikan aku, menyuap aku dengan penuh kasih sayang. Aku seperti merasa kehilangan barang yang sangat berharga, barang yang sangat berarti bagi diriku.

Aku membuka ponsel, membaca pesan-pesan yang pernah dikirimkan Noni beberapa waktu yang lalu. Ada satu foto yang membuatku sangat terkesan, foto aku dan Noni.

Terutama caption di foto tersebut, “Yang terkasih dan tersayang.. selalu dan selamanya.”

Aku begitu terharu menatap foto yang ada di ponselku, Noni tersenyum semringah, seakan sangat bahagia. Tanpa terasa mataku basah, airmata menggenangi pelupuk mataku.

Aku tidak sadar kalau Nara tiba-tiba masuk ke ruang ker
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status