Share

Bab 41 : Cikal Bakal Kehancuran

Secara impulsif, Ghazi lekas menggeser Divya untuk berdiri di belakang punggungnya. Pria itu mendekati laki-laki yang berani menyentuh sang istri tadi.

“Apa maumu?” tegas, Ghazi dengan tatapan yang tajam.

“Sorry. Gue hanya nyapa Divya. Gue temen kuliahnya. Nggak deket, sih. Hanya calon adik ipar yang gagal,” ujarnya.

“Oh, si minimal?” sergah Divya. Pantas dia tampak tidak asing. Keduanya hanya bertemu sekali di taman kala itu.

Ghazi pun langsung ingat akan pertemuan mereka. Namun tidak lantas menyingkir untuk melindungi Divya. Pria itu masih intens menatap Sunu menjelaskan masalahnya menemui gadis itu.

“Minimal?” ulang Sunu.

“Ya! Gue pernah bilang kalau lo ngelindur dengan bilang calon kakak ipar waktu itu. Karena lo nggak mandi, minimal cuci muka. Ingat?” Divya melebarkan senyumnya. Seakan ejekan itu hanya sebuah candaan yang lucu.

“Oh— ya, gue inget. Gue tahu alasannya sekarang. Gue rasa kalian emang lebih cocok, sih,” timpal Sunu.

“Sepakat! Lo nggak bakal balas dendam atas nama kak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status