Share

Delapan Puluh Satu

Hari libur kali ini Elvaro tidak pergi ke mana-mana. Pria itu menghampiri bu Siti yang sedang menyiram bunga di taman. Ada hal yang ingin dirinya tanyakan pada wanita itu. Karena bu Siti sering ikut pergi bersama dengan Bella.

"Pagi, Bu," ujar Elvaro.

Ia merenggangkan otot-otot sembari menikmati udara pagi. Pikirannya tak secerah mentari hari ini. Otaknya masih penuh dengan berbagai prasangka. Rasa curiga pun masih hinggap di hatinya. Entah lah sekarang dirinya tidak bisa mempercayai orang dengan penuh. Ia harus berhati-hati dengan siapa pun juga.

Masalah Melissa, masalah Edo membuat hatinya tak tenang. Takut jika dirinya kembali terkhianati lagi oleh wanita yang menjadi pendampingnya. Hati manusia memang tidak ada yang mengetahuinya. Ia juga tak ingin jika adik dan keponakannya kembali lagi pada lelaki licik itu.

Ia selalu menanyakan perkembangan Dion kepada sang adik. Dirinya tidak boleh lengah sedikit pun.

"Pagi Tuan, mau pergi jogging Tuan?" tanya Bu Siti.

Ya, biasanya Elvar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status