Share

Tujuh Puluh Sembilan

"Aku tidak menakuti-nakutimu. Aku hanya ingin kamu berpikir kritis. Dion licik, kamu harus lebih cerdik," papar Bella.

Ya, sebagai wanita ia cukup mengerti perasaan Melissa. Walaupun keduanya tidak pernah akur, tetapi Bella tidak mau kemalangan menimpa adik iparnya tersebut.

Melissa pun berpikir ada benarnya ucapan Bella. Ia harus mngesampingkan egonya karena tidak suka dengan kakak ipar itu, tetapi semua uucapan Bella ada benarnya.

Wanita itu melirik ke arah Bella sekilas, wajahnya masih memperlihatkan keangkuhan. Ia tak mau dikasihani oleh kakak iparnya itu.

Melisa masih saja gengsi, ia tidak mau terlihat memuji akal dari Bella. Tanpa banyak berkata, ia malah masuk ke kamar.

Bu Siti menghampiri Bella, ia juga sejak tadi mendengarkan pembicaraan wanita itu. Dirinya kagum akan sosok sang majikan begitu bijaksana dalam memberikan sebuah nasihat. Masih peduli padahal Melissa sudah cukup kejam kepadanya.

"Sabar, Non, sikap Non Melissa memang seperti itu keras kepala, gengsinya seting
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status