Share

Jatah

Seperti keputusan Harger semalam. Dia beranjak bangun lebih dulu, mengatur posisi setengah menghadap pria yang masih tertidur dalam. Tubuh sang hakim persis keadaan sebelum terlelap; tidur telentang dan sebelah lengan itu tergoler di permukaan perut sendiri.

Harger tersenyum, tipis – tipis memelihara pemikiran absurd. Ujung jarinya bergerak, meraih tangan sang hakim sekadar mengamati cincin buatan tersemat di jari manis, yang secara ajaib tak membuat pria itu malu mengenakan. Lucu sekali ....

Rasanya Harger tidak tahan untuk melakukan satu hal. Hati – hati mulai menyematkan ruas jari – jari sang hakim dan miliknya agar menyatu. Dia mengangkat tangan mereka. Menempelkan bibir diliputi ciuman ringan, lalu iris mata Harger melirik wajah yang masih terpejam.

Harger tak berusaha membuat sang hakim bangun, akhirnya memutuskan untuk meninggalkan ranjang. Gesturnya begitu ringan saat memisahkan diri. Pelan – pelan bergeser, membiarkan ujung kaki berpijak di lantai, kemudian sejenak duduk di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status