Share

Bab 20 Alasan Laila

Laila dan Malik baru saja tiba di rumah orang tua Malik. Di depan pintu, sang Papa sudah menyambut kedatangan menantu pertamanya itu dengan senyum lebar dan hangat. Sedangkan Mama Lina tidak nampak batang hidungnya.

“Pak, ada kelapa di bagasi mobil, dikeluarkan ya, bawa ke dapur.” Pinta Malik pada satpam rumahnya.

“baik, den.” sahut Satpam itu.

Malik beberapa langkah di depan Laila. Melangkah dengan langkah cepat seolah memang sengaja meninggalkan Laila di tengah kecanggungannya.

Laila menyalami sang mertua. Mencium tangannya takzim setelah Malik hanya ber ‘say hai’ pada Papanya. Agak lain dan tiba-tiba menjadi canggung antara Laila dan Papa mertuanya.

“mama mana Pa?” tanya Malik.

“ada di taman belakang. Itu apa yang dikeluarkan Pak Budi?” tanya Pak Agung kemudian saat melihat satpam rumahnya sibuk di bagasi mobil Malik.

“kelapa. Kelapa muda. Bapak yang panen. Kami bawa untuk oleh-oleh kata Bapak. Diterima ya Pak.” Jawab Laila.

“Papa, panggil Papa. Itu pasti diterima. Tidak ada alasan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status