Share

44. Sebuah Lampu Merah

Aaron baru melepaskan gigitannya pada pipi merona Ayana saat sebuah ketukan kecil terdengar dari luar pintu membuat keduanya bergerak kikuk.

“Pelan-pelan.” Aaron menarik tubuh beratnya dari atas tubuh Ayana sebelum membantu gadis itu untuk ikut berdiri. Tangannya kemudian terulur merapikan rambut berantakan Ayana.

“Sepertinya Debora, ikutlah denganku, aku memintanya membuatkan makanan yang enak untukmu.” Tanpa menunggu jawaban dari Ayana, Aaron langsung menggenggam tangan gadis itu seolah ia telah menjadi miliknya.

“Apa makanannya sudah…” Aaron menghentikan pertanyaannya saat pintu terbuka dan seorang wanita cantik kisaran lima puluhan berdiri tenang dengan aura keanggunan di depannya. “Mom?”

“Mom?” Ayana berbisik kaget disamping Aaron, kegugupan langsung menghampirinya.

Gisel Xavier, wanita sosialita kaya raya tersebut mengangkat alisnya, mata birunya yang mirip seperti milik Aaron berpindah dari wajah tampan putra tunggalnya pada Ayana yang berdiri disamping Aaron.

Iris mata Gisel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status