Share

33. Satu Permintaan

“Halo, Vin. Ada apa?”

Gavin terkejut mendengar suara Elvano. Spontan, dia mematikan panggilan dan menatap lekat Aneska yang tertidur pulas. Dia menghela napas berat dan meraup wajah ketika kalimat racauan terakhir yang diucapkan gadis itu kembali terngiang di telinga.

“Sadar, Mas. Aku Anes bukan Zaya. Jangan ... sakiiit.”

Dalam keadaan tidak sadar pun gadis itu masih sempat mengigau tentang perbuatan yang dilakukan suaminya. Sekarang Gavin tahu siapa yang telah membuat Aneska begitu terluka. Darahnya menggelegak seketika. Dadanya bergemuruh hebat dengan tangan terkepal erat. Amarah menguasai diri, tetapi langsung lindap karena ingat kondisi Aneska.

“Enggak, aku enggak boleh gegabah. Sekarang yang terpenting sembuhkan Anes dulu, baru buat perhitungan sama Mas Elvan.”

Gavin mengempaskan kasar tubuhnya ke kursi dan menengadah. Dia menyugar rambut dan mengembuskan napas kasar mengingat apa yang telah dilakukan sang kakak. Tepat saat itulah ponsel Gavin berdering nyaring. Dokter pria
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status