Share

34. Secercah Asa

“Bawa aku pergi dari sini, Mas. Aku mohon.”

Meskipun lirih, Gavin masih bisa mendengar suara lemah Aneska. Dia bergeming sejenak sebelum terkejut melihat gadis yang ada dalam pelukannya tenggelam dalam kegelapan. Dengan perlahan, dokter pria itu membaringkan Aneska dan menyelimutinya. Dia tatap lekat wajah pucat gadis itu sebelum mengusap rambutnya.

“Aku janji akan membawamu pergi dari sini, Nes. Ke mana pun kamu mau, aku akan mengantarmu.”

Tepat saat itulah ponsel Gavin berdering nyaring. Melihat nama Viona yang terpampang di layar, dia menghela napas panjang sebelum menjawab panggilan.

“Iya, Oma.”

“Kamu enggak pulang lagi, Vin? Sudah tiga hari kamu nginep di rumah sakit, kamu baik-baik saja, kan?”

“Gavin baik-baik saja, Oma. Jadwal makin padat, makanya daripada capek bolak-balik mendingan Gavin nginep di sini saja. Jangan bilang Oma kangen, ya?”

Terdengar suara Viona terkekeh di seberang telepon. “Iya, Oma kangen sama kamu. Rasanya ada yang kurang kalau kamu enggak ada di rum
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status