Share

41. Perasaan Steve

"Tuan, ada apa?" Rucita menggerakkan tangannya ke kanan dan ke kiri saat Steve terus saja memandanginya tanpa berkedip. 

"Ah, tidak apa-apa. Terima kasih, Rucita. Maaf saya sudah sangat merepotkan kamu dan Tangguh. Semoga setelah minum obat, kondisi saya lebih baik. Apa saya boleh tidur sebentar?" 

"Oh, baik, Tuan, istirahatlah. Saya keluar dulu." Rucita menepuk pelan dua kali pundak Steve, lalu berjalan keluar kamar. Tak lupa gadis itu menutup pintu kamar, membiarkan Steve untuk tidur beberapa jam lamanya. 

Tangguh sedang berada di pos ronda di dekat rumahnya. Ia sedang melepas rindunya dengan Linda lewat pesawat telepon. Ini hari kelima mereka tidak bertemu dan rasa rindu itu semakin menggunung. Bukan hanya Linda, Tangguh pun sudah tak sabar ingin memeluk kekasih hatinya itu. 

["Jadi, apa Steve sakitnya cukup parah? Kenapa kalian tidak membawanya ke dokter?"]

["Pak Steve tidak mau, Sayang. Pak Steve hanya minum obat dari apote

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status