Share

Bab 35 (Penghuni Beringin)

Suara pemikat lawan jenis dari rusa timor terdengar memekik di kejauhan memecah heningnya pagi. Embun yang menggantung pada ujung ilalang mulai menguap serupa asap tipis menari-nari di bawah sinar yang hangat. Setelah gelap malam bergeser, kini pagi menyapa bersahaja, membersitkan segaris cahaya melalui celah dahan cemara gunung.

Bersama segelas kopi di tangan kanan, Bang Ochi melangkahkan kaki menuju titik terbaik untuk menghangatkan tengkuk dari dingin yang membelai.

"Udah bangun, Bang?" sapa Ibnu. Ia duduk di atas batu sambil mengamati hamparan ilalang yang menguning.

"Eh, Bro. Sehat?" Bang Ochi balik menyapa.

"Alhamdulillah, lebih baik ini ketimbang ciuman jelatang," kelakarnya sambil mengelus pelipis yang masih biru menonjol.

“Jelaslah,” balas Bang Ochi sambil sedikit tertawa.

"Untuk sampai pintu hutan, butuh berapa lama, Bang?"

"Paling lama empat jam kalau jalan santai gak berhenti," jawab Bang Ochi sambil sesekali menyeruput segelas kopi di tangannya.

“Lumayan jauh, ya, Bang.”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status