Share

Misi

"Sejak kapan, Ren?"

Sejak Rendi turun dari mobil hingga senja hampir datang, kedua kawannya tak pernah berhenti menanyakan hal-hal mengenai Lara. Belum lagi tentang kedekatan keduanya di kantin saat jam makan siang datang.

"Apaan, sih, Dim? Nggak bosen apa nanyain itu mulu? Gue yang ngedengerin aja, nih, cuma modal kuping nggak pake gerak itu capek pake banget. Kok elu yang itu mulut kagak berenti tanya. Apa nggak capek?"

Kali ini Rendi mulai kesal. Jika sebelumnya ia mencoba untuk lebih sabar, sekarang sudah tiba saatnya untuk bertindak.

"Ren, bukan masalah capek enggaknya. Ini masalah jiwa dan raga!" Saka bermonolog. Ia mengepal dan mengangkat tangannya hingga setinggi kepala.

"Kalo kita nggak bisa dapetin Lara, paling nggak kita bisa ngedeketin kawan se-ganknya, Ren! Dia empat serangkai. Itu artinya masih ada tiga cewek cantik dan tajir kek Lara! Masing-masing satu buat kita!"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status