Share

Kwek-kwek Kepo

"Pindah, Ri," saran Lara yang kini tengah memangku dagu di kabin depan. Prosesi mandi dipercepat Lara setelah adanya insiden tadi. Pun waktu sarapannya yang hilang akibat mencari setelan pakaian yang cocok di lemari Ari.

"Kagak, Ra. Usaha belum jalan, kerja juga kagak, mau pindah macem mana? Untunglah itu biaya dua kamar udah kulunasin sampek enam bulan ke depan."

Ari yang masih terkejut dengan segala tingkah Tarissa hanya menyayangkan sikap si gadis yang terlihat lemah lembut awalnya.

"Makanya jan ngenilai orang dari penampilannya, aja! Kapok, 'kan, sekarang?" sindir Lara.

Sementara itu, di kabin belakang Rendi hanya bisa bergeming seolahi menjadi patung yang tak berarti. Bahkan, sejak ia duduk hingga sampai di UKLAKA tak ada seorang pun yang mengajaknya bicara.

"Betapa ... malang nasibkuuu," kelakar Rendi saat membuka pintu.

Sekonyong-konyong, banyak yang menatap penuh t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status