Share

Kalian akan dapat balasan!

Ketukan pintu kamar yang tergesa membuat Ari dan Lara sontak terbangun sembaru mengusap kedua mata. Mereka baru terlelap saat jam menunjuk ke angka tiga.

Tidur hanya tiga jam bukanlah kebiasaan Lara. Ia kembali tidur dengan membelakangi Ari.

Ari beranjak, lalu membuka pintu setelah menutupkan selimut pada tubuh Lara. Setidaknya, Rendi tak melihat dengan mata kepala telanjang tentang Lara yang terbaring di ranjangnya.

Demi melihat siapa yang menggedor pintu, Ari membelalakkan mata. Ia bahkan tak pernah menyangka bahwa Tarissa akan berkunjung pada pagi hari.

Cepat dilihatnya jam yang masih menunjuk ke angka enam, lalu Ari sigap keluar dan menutup pintu kamarnya.

"Ada apa, Tar?" tanyanya panik. Lekas ditariknya tangan Tarissa hingga menjauh dari pintu kamar.

"Kenapa? Nggak boleh gue ke sini?" Tarissa kembali hendak mendekati kamar Ari, tetapi berhasil dicegah.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status