Share

Part 44

Sejenak mereka saling diam dalam pikiran masing-masing.

Ponsel dalam genggaman Sadewa kembali berdering. Ada panggilan masuk dari Aditya, membuat pria dengan jambang tipis itu semakin bingung.

“Pergi aja. Aku nggak apa-apa kok kalau Om pergi. Asalkan kabari aku kalau udah sampai, dan pulangnya bawain aku makanan.” Sania merangkul lengan suaminya, menyandarkan kepala di pundak Sadewa melepas rindu yang sejak kemarin dia tahan.

“Kamu serius ‘kan, Sayang?” tanya Sadewa memastikan.

Sania menjawab dengan menganggukkan kepala dan lengkungan bibir.

“Terima kasih atas pengertiannya.” Pria beralis tebal itu menarik wajah istrinya, menautkan bibir di tempat yang sama membuat mata Sania terpejam menahan hasrat yang sudah lama tidak disalurkan.

“Jangan cium dulu, Om. Nyiumnya nanti aja kalau Om udah nggak sibuk.” Tangan perempuan itu mendorong tubuh kekar Sadewa, memalingkan wajah menghindari tatapan sang suami yang selalu menghadirkan gelenyar aneh dalam sanubari.

“Kamu mau?” Tatapan Sadewa terl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yen Anton
semoga terbongkar srmua kejahatan darmi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status