Share

Part 47

“Ada apa sih, Yah?” tanya Sania penasaran melihat wajah suaminya terlihat pias.

“Ada yang menghubungi aku dan mengabari kalau Ica lagi sama dia. Aku disuruh ke sana tapi tidak boleh membawa orang lain. Apa itu tidak aneh? Menurut kamu bagaimana, Sayang?” Sadewa meminta pendapat kepada istrinya, sebab dia tidak mau gegabah apalagi sampai salah mengambil keputusan.

“Ajak Bang Adit saja, Yah. Aku takut terjadi sesuatu sama Ayah. Apalagi keadaannya sekarang sedang genting begini.”

“Aku telepon Adit dulu, biar dia bawa orang-orangnya juga. Siapa tahu Darmi ada di sana juga, biar sekalian dibawa tu perempuan meresahkan.”

“Mbok Dar? Memangnya ada apa dengan Mbok Dar, Yah? Apa dia terlibat kasus ini juga?” Dahi perempuan bermata bulat dengan bulu mata lentik bernaung di atasnya itu berkerut-kerut, sedikit tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh suaminya.

“Semua bukti mengerucut ke dia, Sayang. Baik teror yang kamu terima, orang yang hampir melecehkan kamu malam itu juga minyak tumpah di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status