Share

Part 43

“Sania mana, Mam?” tanya Sadewa sedikit ragu, merasa bersalah sekaligus tidak enak kepada kedua mertuanya.

“Di teras belakang, Wa. Kamu ke mana saja? Ditelepon katanya nggak pernah diangkat. Dichat nggak dibalas. Tolonglah jangan bikin Sania nangis terus. Dia lagi hamil, Dewa. Kamu nggak kasian sama istri dan calon anak kamu? ‘Kan kalau ibunya stres anaknya ikutan stres. Memangnya apa susahnya menghubungi istri dan mengabari, memberitahu kalau kamu nggak pulang. Sania juga punya perasaan Dewa. Apalagi dia sifatnya memang belum terlalu dewasa!” sungut Romi dengan wajah terlihat kesal.

“Saya minta maaf, Pak!”

“Ya sudah. Sana temui istri kamu. Dia sudah duduk di sana dari jam delapan dan nggak mau ditemani oleh siapa pun.”

Sadewa kembali mengayunkan kaki menuju teras, melihat istrinya sedang duduk melamun sendiri dengan wajah sembab serta kuyu.

“Sayang,” sapanya pelan, mengusap bahu lalu mencium puncak kepala istrinya namun, Sania tetap tidak bergeming sama sekali bahkan menoleh pun rasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
akun Novel
Aku mach setuju ma sania pinter... apapun masalah mu jangan abaikan istrimu dong dewa
goodnovel comment avatar
Asa Benita
Suami lg banyak masalah, capek pulang2 malah Sania begitu.. Biasanya kan Dewa udah berusaha sebaik2nya menyenangkan hati dia, ya skr gantian dia yg ngertiin suami lah..
goodnovel comment avatar
Anggra
aku juga klao jdi sania bakal marah ke dewa..msa sih sbentar pun GK bisa ngabarin istri..hilang brhari² gtu..pdhal istri LG hamil..skalian aja suruh prgi GK usah balik² lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status