Share

Terpaksa Menjadi Istri Pria Kejam
Terpaksa Menjadi Istri Pria Kejam
Penulis: KakaDes

Bab 1

Semua mata tertuju pada suara sepatu hak tinggi yang beradu dengan lantai, sehingga menimbulkan dentingan seolah nada merdu pengantar sang Dewi berjalan.

Kaki jenjangnya yang mulus menggiurkan bagi kaum adam, rambut indah bergelombang bergerak-gerak seirama dengan langkahnya. Bibirnya merah menyala, kulit putihnya kontras dengan baju hitam ketat yang dia gunakan.

Banyak pria yang harus menutup mulutnya rapat-rapat supaya air liurnya tidak menetes saat melihat sang Dewi malam berjalan diantara pengunjung hiburan malam.

"Tak salah bukan? Kita datang kemari? Lihatlah dia, Ar."

"Biasa saja."

"Ares sahabatku, ayolah tersenyum sedikit, nikmatilah keindahan ini."

"Lakukan saja apa yang mau kamu lakukan, aku akan pulang sekarang."

Pria bernama Ares berdiri tepat saat sang Dewi berjalan di sampingnya membuat langkahnya terhenti.

Mata mereka saling beradu. Namun, dengan cepat Ares mengalihkan pandangannya seolah ia jijik dan tak sudi walaupun hanya melihatnya saja.

Sang Dewi sendiri tak peduli, ia sudah biasa mendapatkan tatapan jijik seperti itu. Pria yang ada di dekatnya saat ini bukanlah pria pertama yang pernah memandang jijik serta memandang rendah pada dirinya.

"Minggir!!" Ares berucap dingin.

"Maaf Tuan, jalan di samping Anda masih luas." Setelah mengatakan itu, Sang Dewi berjalan angkuh melewati Ares.

"Lain kali kamu harus belajar manis."

"Kamu mau tetap di tempat terkutuk ini atau ikut pulang, Tuan Jerry." Ares berbicara cukup kasar, ia merasa muak berlama-lama.

"Ck... menyebalkan." Jerry masih betah tapi ia tidak mau menghabiskan malamnya sendirian. Berat hati, akhirnya ia mengikuti Ares pulang.

Sepanjang perjalanan Jerry protes karena ia belum melihat penampilan sang Dewi malam yang telah membuatnya tergila-gila.

"Apa bagusnya wanita seperti itu?"Ares tak mengerti mengapa Jerry dan banyak orang sejenis Jerry menyukai wanita yang kerap dipanggil sang Dewi itu. Ia akui, wanita itu memang sangat cantik tapi ia jijik dengan wanita yang mengorbankan harga dirinya demi uang.

"Kamu belum tahu seperti apa wanita itu. Dia gadis baik yang terjebak masuk ke sana."

"Tidak ada terjebak tapi sengaja masuk untuk mengikuti gaya hidup yang wah."

"Terserah kamu."

Jerry malas berdebat dengan Ares dan ia lebih memilih diam karena percuma mendebat seorang Ares. Lagipula Ares tidak akan melirik wanita lain karena dia sudah memiliki istri yang sangat cantik, bernama Mily. Istri yang sangat dia cintai. Mungkin wanita paling cantik dan baik hanya Mily di mata Ares jadi percuma berdebat.

❄️❄️❄️

Sesampainya di rumah, Ares langsung di sambut oleh Mily. "Tumben pulang malam, Sayang?"

"Ada urusan." Ares memeluk dan mengecup kening Mily singkat.

"Aku sudah siapkan air hangat untukmu, mandilah. Setelah itu kita makan malam bersama, aku masak masakan kesukaan kamu."

"Iya, Sayang."

Ares merasa bersyukur dan sangat bahagia memiliki Mily dalam hidupnya. Mily wanita sabar, penuh kasih sayang dan pengertian. Ia belum pernah mendapatkan wanita seperti Mily sebelumnya.

Mereka sudah menikah hampir tujuh tahun. Namun, sampai detik ini mereka belum juga di berikan keturunan.

Kadang dalam hati kecilnya Ares ingin segera memiliki keturunan, sudah berbagai cara ia lakukan tapi sampai detik ini hasilnya nihil.

Sedangkan kadang orang tuanya menginginkan cucu untuk penerus perusahaan Lesanden.

Ares turun menemui mili setelah membersihkan diri tapi saat sampai di bawah, ia melihat Mily sedang menangis.

"Apa yang kalian lakukan pada istriku?" Ares langsung memeluk Mily dan berusaha untuk menenangkannya.

"Kami tidak melakukan apa pun."

"Pa, Ma, Ares mohon, jangan ikut campur dalam urusan keluarga Ares lagi."

"Papa hanya minta keturunan dari kamu tidak peduli bagaimana caranya."

Lesanden berbicara tegas, kemudian mengajak istrinya pergi tanpa berbicara apa-apa lagi pada Ares, putra semata wayangnya.

Ares hanya bisa terdiam melihat kepergian orangtuanya. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Sempat ia berfikir untuk mengadopsi anak di panti asuhan tapi hal itu sangat tidak mungkin. Orangtuanya pasti menolak.

"Lalu sekarang bagaimana?" Mily terisak-isak, ia merasa sedih karena belum bisa memberikan apa yang mereka inginkan.

"Sudah tidak perlu pikirin, Sayang. Semua pasti baik-baik saja." Ares memeluk Mily untuk menenangkannya.

❄️❄️❄️

Saat cahaya matahari muncul dan saat itulah sang Dewi malam beranjak tidur. Ia bekerja tidak seperti orang-orang pada umumnya. Malam menjadi siang dan siang menjadi malam untuknya.

Saat semua sedang terlelap ia harus terjaga sepanjang malam untuk menghibur. Sang Dewi malam penghibur pria-pria hidung belang.

Ia berdecih dalam hati, ingin sekali ia keluar dari pekerjaan itu, tapi apalah daya ia sudah terikat kontrak dengan seorang mucikari.

Sudah beberapa kali ia berusaha melepaskan diri tapi hasilnya selalu gagal.

Ia ingin hidup normal, memiliki keluarga dan anak yang akan menemaninya hingga tua nanti. Namun, apakah dirinya pantas bermimpi terlalu tinggi sedangkan ia adalah orang yang hina?

Hembusan nafas berat beberapa kali terdengar, ia merapikan make up-nya dan bergegas untuk pulang daripada harus melamun dan memimpikan hal yang mustahil. Lebih baik ia segera membersihkan diri dan pulang lalu tidur. Melupakan semua mimpi-mimpinya yang tak mungkin dapat ia raih.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status