Share

35. Belum Ada Titik terang

"Enggak pa-pa, Ma. Soalnya Mas Alan pamitnya keluar sebentar. Bukan nginep di hotel.”

“Oh, iya, itu mendadak kata Alan. Enggak enak juga katanya, ketemu teman lama jarang jumpa. Mungkin terlalu asyik bernostalgia.”

Aku hanya mengangguk. Untung Mama tidak tanya-tanya lagi soal Mas Alan.

“Kamu sudah beresin keperluan yang mau dibawa ke Semarang, Kal?”

“Udah, Ma.”

Mama mengangguk. Beliau berlalu membereskan piring-piring dibantu dengan Mbak Lastri. Asisten rumah tangga yang kembali lagi setelah izin dua minggu lebih, sebab anaknya terkena DB. Setiap hari wanita paruh baya itu pulang. Jarak rumahnya ke rumah Papa ini terbilang cukup dekat. Hanya lima belas menitan jika berjalan.

Perlahan aku melangkah menuju teras samping. Melihat aneka koleksi tanaman Mama yang terkadang juga membuatku nyaman untuk berlama-lama duduk di sana. Rasanya sejuk dan segar saat mata ini dimanjakan dengan pemandangan berbagai jenis tanaman aglaonema dan anggrek yang beraneka warna serta model.

Pemandangan Papa d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ardhya Rahma
semangat Kal
goodnovel comment avatar
Siti Haroh
sambil baca cerita ,ada kajian agamanya ,mantap smngt berkarya kak autor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status