Share

38. Dikuasai Prasangka

Papa menyerahkan dompet Mas Vino kepadaku. Dengan iringan isak tangis yang masih tersisa, kuraih benda itu dari uluran tangan Papa. Pak Narto sudah sadar walau masih terlihat linglung. Beliau ditemani Papa segera menuju kantor polisi untuk membuat laporan, berikut kesaksiannya.

Mama dan Mas Alan menemaniku di luar ruangan ICU. Di dalam sana, suamiku sedang terbaring lemah dengan lebam di beberapa bagian wajah. Kedua matanya masih memejam rapat. Tindakan operasi pemasangan pen masih akan dijadwalkan secepatnya. Setelah memastikan hasil rontgen dan lainnya.

Kami saling bungkam dengan pikiran masing-masing. Hingga akhirnya aku masuk ruangan suamiku setelah memakai pakaian khusus. Aku mendekat dan duduk di sebelah pembaringan Mas Vino, menggenggam satu tangannya, menciuminya, lalu menaruhnya ke pipi.

“Mas ... buka matamu, Sayang,” ucapku lirih. “Istrimu di sini. Kamu sudah aman.”

Dokter bilang, dia sudah melewati masa kritisnya, tetapi kondisinya masih sangat lemah.

“Mas, bangun ....” I
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ardhya Rahma
curiga ke Alan?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status