Share

53. What? Soulmate Too Late?

Seminggu setelah perdebatan di kamar hotel kala itu, Mas Vino mengutarakan keinginannya pada mama dan papa untuk segera pulang ke Semarang dan membawa serta diri ini.

“Kapan tepatnya, Nak?” tanya Papa.

“Jika Papa dan Mama enggak keberatan, lusa kami berangkat.”

Aku hanya menyimak tanpa mau mendebat atau menambahi. Biarkan, toh memang diri ini sudah sepenuhnya tanggung jawab suami.

“Tentu saja Papa enggak keberatan. Kalila memang sudah menjadi tanggung jawabmu setelah ikrar suci pernikahan terucap dan disahkan.”

Mas Vino tersenyum. “Makasih, Pa, Ma.”

Mama pun hanya tersenyum walau aku bisa menangkap raut sedih dari wajahnya. Pasti Mama akan merasa kesepian. Ah, memang harusnya punya anak enggak hanya satu, apalagi anak perempuan pasti akan dibawa suaminya suatu saat nanti. Untuk masalah pekerjaan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Toh, Jogja-Semarang bukanlah jarak yang terbilang jauh.

Kami kembali ke kamar usai berbincang di ruang keluarga. Semenjak perdebatan di kamar hotel
Wildatuz Zaqiyyah

Yok, yok, yang mau tim*puk si Nindi pakai GEM boleh banget. Othor tunggu habis tarawih😆✌

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Gavrila Tiyasa Gadi
Emang jalang tu nindi
goodnovel comment avatar
pesona senja
pelakor semakin didpn
goodnovel comment avatar
jeon ing hyung
wah wah wahhh, pelakor terang2an
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status