Share

Nana Anak Nakal

Nana masih enggan untuk bangun dari rebahan di atas kasur empuk di kamar semasa gadisnya. Bukan hanya karena masih lelah setelah perjalanan cukup panjang. Namun dia tidak ingin segera bertemu dengan keluarganya yang lain selain Mami dan Budhenya.

"Na! Nana Nini Ninu!" Ketukan di pintu kamarnya dan suara khas kakak sepupunya yang sering memanggilnya dengan seenak hatinya membangunkannya.

"Apaan sih?" Gerutunya sambil melemparkan bantalnya ke lantai.

"Nana! Bangun dong. Ada tamu nih." Suara kakak sepupunya kembali terdengar.

Nana memilih untuk segera bangun daripada tidur tapi tidak bisa nyenyak. Mereka akan terus mengganggunya hingga dia keluar dari kamar.

Masih setengah mengantuk dibukanya pintu kaca geser kamarnya. Tampak, Kania, sepupunya yang baru saja melahirkan anak ketiganya di depan pintu sembari mengendong bayi mungilnya.

"Ada apa Mbak? Eh, cantik banget ponakan Tante?" Nana menjawil pipi gembul bayi yang belum genap enam bulan itu

"Itu lho ada Phakde? Cepet temuin, nanti mara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status