Share

Aroma Sabun

Sudah nyaris sebulan dari syarat yang aku ajukan, tetapi Bang sam masih juga tidak memberikan jawaban. Barangkali dia lupa syarat satu bulan itu atau atau sengaja melupakannya.

Dia selalu pergi kerja terburu-buru, bekerja hingga larut malam, dan pulang membawa wajah yang kusut masam.

Singasana kami pun tidak berubah, dia di ranjang dan aku di sofa di samping boks Amanda, meski Bang Sam lelah memintaku pindah dan bertukar tempat.

Betapa sebenarnya sungguh menyenangkan memiliki pasangan meski tidak sempurna. Pasangan yang punya kekurangan. Asal saling bergandengan tangan dan saling menguatkan, jatuh bangun berdua. Sehingga ketika salah satu tergelincir, yang lain akan menariknya kembali berdiri. Berjalan bersama, seiya sekata menuju satu titik di ujung sana.

Hal yang begitu samar untuk kami berdua.

Bang Sam keluar kamar mandi hanya dengan melilitkan handuk di pinggangnya. Pemandangan yang membuatku jengah dan memalingkan muka.

“Sudah nyaris dua bulan, Abang. Masih juga belum mau bicara?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status