Share

Bab 200

Pada saat Musashi ingin memberikan perhitungan terhadap dua preman itu, Hanz malah menempelkan lengan kirinya ke dada Musashi, mencegahnya agar tidak langsung main fisik.

“Santai dulu, Musashi. Biarkan dua bocah ini bicara.” Hanz tersenyum tipis, memberikan sedikit perlawanan kepada dua cecunguk itu.

Kaget, Hidan tidak terima dianggap sebagai bocah, begitu juga Arata.

“Apa kata mu? Kami berdua bocah?” Arata terbelalak heran, timbul urat tipis di wajahnya yang bertato. Tangannya mulai mengepal.

Sudah lebih dari sepuluh tahun lamanya Hidan dan Arata berkeliaran di Shibuya dan menebarkan ancaman, baru sekarang ada orang yang berani mengejek mereka dengan sebutan bocah padahal fisik dan penampilan mereka sangat garang sekali.

Hanz melinting lengan kemejanya lalu menyenggol lengan Musashi dan bertanya, “Musashi, kau mengenal dua bocah ini?”

“Ya, aku mereka adalah anak buah Orochi Taoka.”

“Oh, masih anak buah ya? Aku piki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status