Share

Bab 143 Bukan Pelayan Biasa

Dengan terpaksa Fernando sendiri yang turun tangan memperbaiki. Membuat laporan evaluasi itu sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Namun sepertinya dia merasa kesusahan. Tak bisa membuat laporan sambil makan dalam waktu bersamaan.

Entah karena benar-benar butuh bantuan. Atau memang ada faktor lain. Fernando meminta Shanaz untuk menyuapinya. "Bisakah kamu menyuapi aku makan?"

Meskipun ini adalah kesempatan emas bagi Shanaz. Akan tetapi agar tidak terlihat mencolok Shanaz menolaknya dengan alasan Lita akan marah jika mengetahui hal ini.

"Maaf Tuan. Bukan saya tidak mau menyuapi Tuan Fernando makan. Saya hanya takut jika Nyonya lita tahu bisa marah," tolak Shanaz dengan nada halus.

"Kalau begitu jangan sampai tahu," sahut Fernando. "Kamu kunci pintunya sana," suruh Fernando.

Raut wajah Fernando mendukung. Ia terlihat serius, membuat Shanaz berpura-pura menurut karena takut. "Ba–baik, Tuan," sahutnya. Shanaz bergerak ke arah pintu lalu menguncinya.

Fernando memutar musik dengan a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status