Share

Bab 38 Jalan Pintas

Shanaz akhirnya memutuskan untuk naik ojek. Ketika ia melihat ada pangkalan ojek tak jauh dari mobil Shanaz terjebak macet. Ia kemudian berpamitan kepada supir pribadi keluarga Fernando. "Pak, saya sambung naik ojek saja. Saya takut akan terlambat sampai di perusahaan."

"Tapi kaki Mbak Nabila sedang sakit, nanti–"

Ucapan supir pribadi keluarga Fernando terpotong. Shanaz terlanjur keluar dari mobil tanpa memedulikan ucapan lelaki berusia paruh baya tersebut. Ia hanya fokus pada tujuan utamanya untuk hari ini.

Shanaz berjalan tertatih menuju ke pangkalan ojek. Lalu setelah sampai ia meminta tolong kepada salah satu tukang ojek di sana. Dan akhirnya dapat.

"Pak, tolong antarkan saya ke alamat perusahaan ini." Sambil menunjuk ke alamat perusahaan yang tertera di file dokumen.

"Oh, okey Mbak, mari," sahut tukang ojek sambil menyerahkan helm miliknya yang khusus dipakai untuk penumpang.

Shanaz mengangguk dengan cepat, lalu naik ke atas motor sambil memakai helm. Ia bahkan rela mengabaikan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status