Share

32. Masalah Datang Bertubi-tubi

Hingga pagi harinya Tini masih terus mendiamkan aku. Aku tahu, ia pasti terkejut sekali karena tiba-tiba aku meninju wajahnya dengan keras.

Aku pun sampai kini masih heran, kenapa dari kemarin terus saja berhalusinasi yang aneh-aneh. Apa ini memang efek dari sakit yang tengah kurasakan.

Aku terus terkapar di atas ranjang, karena tak sanggup rasanya beraktivitas dengan keadaan tubuh yang begitu sakit. Ditambah tadi malam aku tak bisa beristirahat dengan normal.

Tok! Tok! Tok!

Aku yang baru akan kembali memejamkan mata langsung terkejut kala mendengar suara ketukan di pintu kamar. Lagi-lagi aku merasa dejavu dengan kejadian tadi malam saat Ibu datang.

Tapi ngomong-ngomong, siapa yang mengetuk pintu itu? Kalau Sutini sudah pasti ia langsung masuk saja tanpa mengetuknya.

"Siapa?" Tanyaku dengan perasaan mulai was-was.

"Imah, Pak."

Aku menghela napas lega mendengar suara ART mudaku itu. Ternyata Imah sudah pulang. Pasti bapaknya malu sekali saat ini karena sudah menuduhku menculik Imah.

"M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status