Share

33. Mayat di Halaman

Tubuhku membeku seketika saat hawa dingin dari tangan tersebut menjalar ke seluruh kulit tubuhku. Jangankan untuk berlari, untuk bergerak atau berteriak saja pun lidahku terasa kelu.

Tubuhku langsung gemetaran hebat saat wajah Karin yang begitu pucat ikut muncul dari balik jendela. Wajahnya yang pucat terlihat begitu sendu.

"Kenapa Ibu tega sekali padaku, Yah?" Sosok Karin berucap begitu lirih penuh dengan kesedihan.

Aku yang masih begitu syok dengan kehadirannya sama sekali tak bisa berkata apa-apa.

"Apa Ayah pun akan berpikir untuk mengorbankan aku jika tak dapat tumbal?" Tanya sosok Karin tersebut dengan nada begitu dingin.

Aku langsung menggeleng keras karena masih tak mampu menjawab apapun.

"Dasar munafik!"

Braaakk!

Tangan pucat Karin yang tadi memegang lenganku kini beralih mendorong tubuhku dengan keras hingga aku terpental ke belakang menghantam tempat tidurnya.

Bibirku melenguh merasakan sakit di tubuh yang kena hantaman. Aku yang jatuh tertelungkup di lantai dekat tempat tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status