Share

S2~156

“Bawa sebentar.”

Belum sempat Safir membuka mulut untuk protes masalah Intan, Raga sudah menyerahkan Mana ke gendongannya lebih dulu. Safir yang sama sekali tidak pernah menggendong bayi, jelas saja kebingungan. Bagaimana bila Mana bergerak-gerak, menggeliat, atau menangis di tangannya?

Lantas, haruskah Safir mendekap Mana dengan erat, atau melonggarkan pelukannya saat ini? Atau, bagaimana bila Mana tiba-tiba terjatuh dari gendongannya? Raga pasti akan membunuh Safir detik itu juga.

“Mas—“

“Aku mau ke kamar mandi,” sahut Raga berjalan cepat memasuki rumah yang ditempati Safir tanpa permisi. Karena bangunannya pasti sama dengan rumah yang ditempati Intan, maka Raga tidak perlu lagi bertanya di mana letak kamar mandinya. Lagi pula, perumahan yang ditempati Safir dan Intan, ukurannya tidaklah besar. Jadi, pasti sangat mudah untuk menemukan kamar mandi di rumah tersebut.

“Merepotkan!” desis Safir lalu melihat lurus pada rumah di seberangnya, sembari mendekap erat tubuh Mana dalam pelukann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Irawatitienmanurung
Safir gk usah malu ngaku cemburu,itu tanda cinta
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
panasin terooos Safir, emang kompor nih Raga.
goodnovel comment avatar
Iin Rahayu
msh ga ikhlas seandainya Intan sama Safir, bawaanya pengen nampol Safir kalau ada dia dalam bab bacaan ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status