Share

KITA KE SANA

ADNAN

Akhirnya Lestari menuruti perintahku. Ia berjalan menuju sofa, dan memilih duduk di kursi single sebelah kanan. Aku sendiri duduk di bagian yang berhadapan dengannya. Sebelum bicara, Lestari menghela napas cukup panjang, lalu mengembuskannya perlahan-lahan

“Difalah alasan saya tak bisa menikah lagi!”

Lestari memulai pembicaraan dengan nada bergetar. Ketika ia mengangkat wajah, kulihat matanya sudah dipenuhi kabut. Detik berikutnya kabut itu berubah menjadi air yang meluruh membasahi pipinya.

“Mereka mengambil Difa dengan alasan aku tak bisa memberi kehidupan layak padanya. Ibu almarhum suamiku hanya memberi kesempatan sebulan sekali padaku untuk bertemu Difa. Kalau melanggar, aku tak boleh bertemu sama sekali.”

Ucapannya terhenti sebab tangisannya sudah mengalahkan kemampuan lidah merangkai kata. Jika boleh, aku ingin sekali merengkuh wanita yang ternyata menanggung kepedihan dalam hidupnya.

“Mereka juga mengatakan jika saya menikah lagi, Difa tak bisa ditemui untuk selaman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status