Share

MENGAMBIL HAK ASUH

ADNAN

“Pakailah ini!” perintahku dengan meyodorkan satu kotak merah yang permukaannya dilapisi kain beludru. Di dalam sana ada sebuah cincin tanda ikatan pertunangan..

“Ini dapat jadi bukti bahwa kita memang sudah bertunangan. Pakailah!”

Mau tak mau Lestari menyematkan perhiasan itu di jarinya. Sudah kuduga pasti pas sebab ukuran jarinya tak jauh beda dengan ukuran jari manis Rida dan Ela. Intinya aku sudah berpengalaman dalam memilih cincin untuk wanita.

Cincin tunangan itu kubeli kemarin setelah pembicaraan dengan Lestari beres.. Saat itu aku pulang lebih cepat dari jadwal karena memang mau ke toko perhiasan.

“Terima kasih ini bagus sekali. Saya jadi gak enak merepotkan pak Adnan. Ini pasti mahal sekali’kan. Aduh saya beneran jadi gak enak.”

Sebenarnya aku benci dengan perkataan seperti itu. Dipikir memangnya apa yang merepotkan. Bahkan memberikan semua yang dia butuhkan pun aku tak merasa direpotkan. Namun, aku menahan diri dari berdebat. Biar sajalah, anggap sikap seperti itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status